Saya mulai serius memikirkan skripsi sekitar Bulan Maret tahun lalu. Sebelumnya masih fokus dengan PSM, organisasi, dan magang. Melihat teman yang selesai pengerjaan skripsi 3-4 bulan, saya pun optimis bakalan seperti mereka. Namun angan tinggalah angan. Setelah penuh perjuangan plus sekalian udah nyicil nyari data yang bejibun plus setelah acc proposal, nyatanya saya harus ganti judul. Yang berarti ganti isi dan data saya. Plus, waktu konsul hanya seminggu sekali. Dan itu beruntung kalau setiap minggu bisa lancar ketemu dosen. Masa masa galau pun datang. Satu per satu teman-teman sudah pada mentas tapi saya harus mulai dari awal.
Di tengah masa galau itu saya ikut ibu ke Bengkulu. Eh ndelalahnya setelah satu bulan nggak konsul, skripsi saya disetujui buat lanjut lagi. Walau susah tapi pantang menyerah. Konsul seminggu sekali juga dijabanin. Hingga memasuki bab 4 ternyata data yang diolah nggak bagus sama sekali. Galau tahap 2 pun datang. Setelah mondar mandir tanya sana sini, nyari petujuk dengan googling juga. Finally selesai juga.
Saya memutuskan untuk ikut ujian awal bulan Desember. Masalahnya batas akhir pendaftaran tanggal 18 November yang jatuh hari Jumat padahal sudah hari Rabu belum dapat tanda tangan dari pembimbing, belum juga syarat lain yang masih kurang. Kalau biasanya ketemu pembimbing buat konsul hari Rabu atau Kamis, minggu itu pembimbing bisanya hari Jumat. Hari terakhir pendaftaran ujian.
Ketika hari Jumat tiba, saya pun bergerilya mencari persyaratan yang masih kurang. Para pejabat kampus di lantai 1 yang terkadang ‘sangar’, hari itu malah baik banget. Kalau biasanya setelah urusan selesai berarti selesai, nah saya masih sempet diberitahu untuk mengecek lagi dsb. Padahal teman saya yang datang tepat sebelum saya nggak dikasih wejangan apapun. Dan kebaikan lain yang saya rasakan pada hari itu. Yang ada di pikiran saya adalah, “apakah mereka tahu kalau hari ini ulang tahun saya, sehingga rasanya semua orang jadi baiiikk banget”. Hahaha. Dan hari itu berakhir dengan pendaftaran ujian saya.
Setelah beberapa hari, nama penguji dan waktu ujian pun keluar. Tanggal 3 Desember 2011. Saya ingat betapa nervousnya saya setelah mengetahui nama penguji. Satu diantaranya adalah penguji magang saya dulu. Dulu aja pas ujian magang saya aja disalahkan, gimana dengan ujian pendadaran besok?
H-3 Tidur mulai nggak nyenyak, tapi masih belum belajar. Kalau kata orang H-1 itu waktunya istirahat cepet, nggak usah belajar lagi. Tapi kalau untuk saya H-1 itu waktu yang tepat untuk belajar. Benar-benar ketahuan pemalas ya.
3 Desember 2011
Ujian saya sempat mundur sekitar setengah jam karena dosen belum datang. Sedikit lega, tapi begitu melihat dosen datang langsung deg-degan lagi. Di dalam ruangan seharusnya berhadapan dengan 2 dosen penguji dan seorang dosen pembimbing, namun 1 dosen penguji sedang berada di ruang lain untuk menguji mahasiswa lain. Akhirnya saya diuji oleh seorang dosen penguji dan pembimbing, lalu setelah itu dengan seorang dosen penguji. Tidak diuji langsung dengan menghadap 3 dosen merupakan keberuntungan bagi saya. Untungnya waktu itu jadwal ujian lumayan banyak jadi dosennya harus muter-muter ke ruangan lain. :D
Dalam kelas pas ujian, hihi, seneng deh ada foto candid diriku :D
Saya berada di ruangan sekitar 1 jam an, dan waktu di dalam terasa begitu cepat. Begitu selesai ujian, menunggu dosen yang sedang muter-muter menguji, lalu nilai diumumkan. And I felt so so so happy begitu tau saya dinyatakan lulus. Alhamdulillah.... setelah 3x ganti judul, setelah membuang begitu banyak kertas, setelah wira-wiri mencari data yang pada akhirnya nggak digunakan, setelah mengalami masa galau, setelah bosan ditanya kapan ujian/kapan lulus *ehem*, setelah bosan di rumah disindir terus, dan setelah banyak kejadian lainnya, finally the hard work paid off :)
LULUS!
Never feel better. Mau ngapa-ngapain berasa enak banget, enteng nggak punya tanggungan. Walau sekarang udah sering ditanya, “kerja di mana wi?”. Ya ya, in any phase of our life, people never stop asking. :p
Thanks for coming :)
No comments:
Post a Comment