Saya
mengetahui tentang Oki Setiana Dewi (OSD) saat film Ketika Cinta Bertasbih
diputar. Peran yang dilakoninya begitu anggun, cerdas, dan sangat sholehah.
Waktu itu saya pikir OSD hanya bernampilan seperti itu hanya untuk syuting saja
tapi ternyata saya salah. Dalam keseharian pun dia memakai baju dan jilbab yang
besar menutup dada.
Jujur
saya nggak terlalu mengikuti cerita hidupnya, sampai satu saat ada info di
twitter kalo penerbit mizan ngasih diskon 30% untuk periode tertentu *mata
belo*
Langsung
meluncurlah saya ke web mizan dan memilih beberapa buku yang salah satunya buku
OSD “Melukis Pelangi Catatang Hati OSD”.
Membaca
buku setebal 334 halaman ini layaknya mendengarkan curhat seorang sahabat
beserta nasihat darinya.
Saya kagum
dan salut atas pilihan dan jalan hidupnya. Pilihannya memakai jilbab di saat
sedang banyak tawaran syuting. Dan di saat awal memakai jilbab dia menolak
tawaran syuting yang mengharuskannya melepas jilbab. Padahal godaan awal pakai
jilbab pasti berat...
Dan
atas pilihannya itu untuk tidak melanggar perintah Allah buktinya dia tetap
sukses sekarang .
Dari
buku ini saya baru tahu tentang pemilihan casting pemain KCB yaitu dengan
mengarantina peserta atau yang disebut OSD sbg pesantern karena di ajari
tentang agama, tajwid dsb. masyaAllah... Dan ternyata pemain KCB lainnya pun
pendidikannya tidak ketetran walau waktu itu sibuk syuting
Satu
yang sangat menarik (menohok) ada di halaman 231 ketika OSD sedang syuting di
Mesir dan bertemu anak-anak kecil di sana. Begini cuplikannya,
----
“Ada
hal yang tak pernah bisa kulupa, ketika mereka menanyakan. “Kam hafizhti min Al-Qur’an (kamu sudah hafal berapa juz Al
Qur’an)”? Senyumku kuncup seketika. Wajahku memerah. “Hafizhtu tsamaniyah ajza” (aku sudah hafal delapan juz)”, sahut salah
seorang diantara mereka. Beberapa detik
kemudian suara riuh rendah mulai terdengar. Ada yang sudah hafal 11 juz, 12
juz, 13 juz.. dan lebih banyak lagi
Aku
terdiam seribu bahasa. Seperti terdampar rasanya. Aku malu...ke mana saja aku
selama ini? Berapa banyak waktu yang kuhuabiskan begitu saja... Benar-benar tak
ada sepatah kata pun keluar dari bibirku. Mataku menggenang. Perasaan sedih
menelusup dalam hati ini... aku mennagisi diriku sendiri... dalam usia sekecil
itu mereka sudah mempersiapkan perbekalannya untuk menemui-Mu Allah.. mereka habiskan waktu-waktu mereka
untuk mengeja ayat-ayat-Mu, ayat-ayat yang akan menentukan kedudukan para
manusia di akhirat-Mu kelak......”
-----
Saya
jadi teringat percakapan dengan seorang teman yang sedang menempuh pendidikan
di salah satu mahad di Solo. Ketika saya bertanya hafalannya sampe mana dia
mengatakan kalau juz 30 dan 29 sudah hafal, sekarang menghafal yang 28..
Saya
juga teringat salah satu episode chatting dengan YM di mana menghadirkan
seorang dan keluarga yang anak-anaknya penghafal Al Quran.
Sungguh
saya malu sekali... Rasanya pengen nangis... Hafalan surat saya hanya beberapa,
juz 30 tidak lengkap. Itupun sekarang saya sudah jarang menghafal lagi... T.T
Saya
lebih banyak mengahbiskan waktu untuk kesnengan duniawi daripada barang
menghafal surat baru. Astaghfirullah....
Lagu-lagu
banyak yang hafal karena didengar terus, tapi kalamullah? T.T
Ada
lagi dari halaman 312
---
“Dulu
aku paling heran dengan orang orang yang bisa menangis tersedu-sedu ketika
sedang shalat. Aku heran mengapa air
mata orang lain bisa deras mengalir ketika sedang berzikir atau membaca Al
Quran. Lambat laun, aku heran kepada
diriku sendiri mengapa aku justru tidak bisa menangis dengan hal-hal seperti
itu. Pada akhirnya... aku menangis
karena menagisi diriku yang tidak bisa menangis... Aku menangisi diriku yang
tak tersentuh sama sekali dengan ayat-ayat Allah...
---
Yaah
itu tadi sedikit cuplikan dari buku Melukis Pelangi. Buku ini memang
menceritakan kehidupannya dari masih kecil hingga dia berhijab. Saat masalah
mengampiri dan dia menjawabnya dengan kepatuhan total kepada Allah yang berbuah
manis. Dihiasi dengan kata-kata dan doa nan indah, serta pelajaran hidup OSD buku
ini sangat layak dibaca teman-teman semua khususnya para muslimah.
No comments:
Post a Comment