Kirain baru
2 minggu nggak update blog, ternyata udah sebulan lebih -_-
Jadi sekarang
mau sharing cerita pas maen ke Purworejo. Setelah rencana awal sempat tertunda,
akhirnya tanggal 9 Juli bisa maen ke kota di Jawa Tengah lainnya. Dan rencananya
baru fix h-1. Ckckck.
Menurut
rencana, kami bakalan naik kereta api paling pagi yaitu jam 5.25. Ya Allah,
sepagi itu kudu udah siap di stasiun kayak apa ya? Mana waktu itu kalau pagi
lagi dingin-dinginnya.
Sabtu, 9 Juli 2012
Saya sampai
di stasiun Solo Balapan pukul 5.20 dan saya tak melihat satu temanpun. Panik
mneyerang. Mau beli tiket tapi kuurungkan. Gimana kalau saya beli tiket trus
ternyata teman-teman saya pada ketinggalan kereta? Saya sendirian donk.
Akhirnya
saya memutuskan untuk menunggu teman-teman saja yang entah siapa saja yang
pasti ikut. Dan setelah beberapa menit terlihatlah Riesa dengan backpack dan tas selempangnya. Setelah saling sapa trus
kita beli tiket untuk dua orang. Dan alhamdulillah tulisan di kaca kereta
berangkat pukul 5.30 . Yak masih ada beberapa menit lah (kalau nggak molor).
Setelah
masuk peron dapat kabar kalau Hafid datang, akhirnya keluar lagi beli tiket
lagi untuk 3 orang. Ternyata ada Agus dan Rendi juga yang akhirnya ikut tapi
masih di parkiran motor.
Semua
tiket ditangan, saya dan Riesa memutuskan masuk ke kereta duluan. Karena yang
laki-laki masih belum nampak juga. Nggak lucu kan kalau ketinggalan kereta?
Di kereta
Prameks ini nyobain yang namanya gerbong
wanita. Gerbong ini memang dikhususkan untuk penumpang wanita saja dan biasanya
gerbongnya paling ujung. Denger-denger walaupun namanya gerbong wanita kadang
ada penumpang pria yang ikutan duduk di situ. Tapi kemaren pas berangkat dan
pulang nggak ada tuh. Yang ada mereka masuk karena nggak tahu lalu diusir
secara halus entah sama petugasnya atau penumpang yang lain.
Eh tapi
si sini tetep ada pria lho, yaitu petugas KAnya :D
Dan
dikereta ini rasanya rekor baru bepergian dengan jam terpagi, naek kereta
paling lama. Biasanya naek kereta cuma sampe Jogja aja.
Setelah
berhenti di 5 stasiun, sampailah perjalanan 2 jam kita di stasiun Kutoarjo.
Di sana
sudah dijemput Rizal sebagai tuan rumah dan langsung cus ke rumahnya yang nggak
nyampe 5 menit perjalanan dari staisun.
Eh ya,
seingat saya kereta berangkat jam setengah 6 lebih dikit.
Salah
satu suguhan pertama sebelum sarapan: Gempol plorot
Setelah
sarapan langsung pergi ke Pantai Ketawang yang berkisar 15 menit dari rumah Rizal.
Jalan pas mau sampai pantai ini melewati sawah, pohon-pohon, lalu di
parkirannya rumput lumayan luas
Pantainya
sepi dengan ombak yang gede. Serasa milik pribadi. Eh ada 2 anak kecil yang
lagi maenan juga dink. Setelah itu ada beberapa anak SMA yang juga datang. Tapi
tetep sepi dan nyaman buat menyepi kok (lho?).
Anginnya gede+ ombak besar. Kalau
maen mending di pingggirannya aja deh.
Puas
dengerin suara ombak, maen nulis-nulis di pasir pantai (so old fashion),
foto-foto, perjalananpun dilanjukan ke dawet item sekalian menjemput Lestyo yang baru
bisa nyusul.
Dawet item
ini disuguhkan di mangkok kecil yang terisi penuh. Rasanya manis tentunya.
Seger. Dan pernyataan bodoh saya waktu itu adalah
“Kok
dawetnya item ya? Biasanya kan ijo”... dan setelah itu baru sadar kalau ternyata dari
namanya aja dawet item -_-
Setelah
yang seger-seger lanjut ke Masjid Agung Purworejo buat sholat.
Next,
mampir ke tempat makan ini (take a look at the place’s name) yang menunya
siomay sama batagor.
Setelah
puas maen dan kenyang saatnya pulang ke rumah Rizal lagi hahaha. Di sana
dikasih tour singkat tentang pembuatan krupuk secara si Rizal punya pabrik
krupuk Berkah di belakang rumahnya. Dari masukin bahan mentahnya sampai proses
jadinya.
Krupuknya
beneran enak lho *bukan promo
Dan setelah
capek kami leyeh-leyeh alias santai ria di rumah Rizal sedangkan si empunya
rumah nganterin ortunya pergi. Pas Rizal udah pulang saatnya kami dianter ke
stasiun untuk pulang naek kereta terakhir. Perjalanan pulang tetep naik di gerbong
wanita bareng Novi sambil pada merem sendiri-sendiri melepas lelah.
No man
allowed
Pas di
sana kok jadi keinget Bengkulu ya. Jalanannya
masih belum terlalu ramai dan banyak tugu di persimpangan jalan.
Anw, seneng
akhirnya bisa maen bareng lagi sebelum tambah sulit ketemunya. Many thanks to Rizal
and his family for the warm welcome. Dianter ke tempat wisata, dikasih makan
pula hehe. Buat teman-teman yang sudah ikut, terima kasih juga hoho.
p.s:
header aku baru donk, hasil foto di Pantai Ketawang :D
2 comments:
Samaaaa :D Kalo ke pantai masih suka nulis-nulis di pasir juga..
Belum ke pantai kalau belum nulis2 ya :D
Post a Comment