Friday, July 15, 2016

Baju Artis


Aku : “ Be, baju batiknya nggak ada yang gede. Adanya kecil semua”.
Bapak: “Aku pengennya baju batik koko lengan pendek itu lho”.
Aku: “ Koko batik? Emang ada?”
Babe: “ Ada, yang kayak dipakai artis-artis itu lho”
Aku: -___- *Bapak habis nonton apa sih di TV* *Kemudian pergi*

Percakapan antara anak dan bapak di suatu malam. Aslinya sih pake bahasa jawa.

Tuesday, May 3, 2016

Museum Purbakala Sangiran



2 Agustus 2015

Dalam rangka “piknik”  bersama keponakan ke tempat yang nggak jauh-jauh amat, saya dan keluarga berkunjung ke Museum Purbakala Sangiran. Denger-denger sih sekarang bagus tempatnya. Lha emang dulu gimana Wi? Ehm, nggak tahu juga ding. Lha wong belum pernah hihi.

Sebelum ke Museum, kami mampir ke rumah saudara yang tinggal di dekat sana. Lalu kami mampir ke sebuah menara untuk melihat pemandangan dari atas. Penasaran aja sih kayak gimana. sampai di atas, lha gini doang.

Perjalanan berlanjut ke Museum. Museum ini berada di Sragen, sekitar 1 jam perjalanan dari Solo. Dengan tiket masuk Rp 5.000 per orang, kita bisa menjelajah museum sepuasnya. Sesuai namanya, museum ini berisi tentang sejarah manusia purba dan beberapa fosil. Saya agak kaget ketika memasuki dalam museum. Dengan biaya yang murah ternyata di dalamnya bersih, pakai ac pula. Nggak usah khawatir gerah deh.









Di tiap benda terdapat keterangan yang lengkap. Di sini terdapat satu ruang yang memutar video tentang luar angkasa.






Di luar museum pun ada banyak tempat untuk beristirahat dengan pemandangan di dinding yang unik.



Patung yang biasanya diajak foto wisatawan.

Di luar museum ada kolam ikannya, tapi kotor :(


Selesai keliling museum boleh lho mampir ke took souvenirnya. Ada yang menjual kaos-kaos dan batu akik yang lagi hitz ini.



Sewaktu di sini saya banyak menjumpai anak sekolah. Museum ini memang pas untuk study tour anak sekolah. Sedikit tips, silahkan membawa air minum dan sedikit cemilan karena kalau mau berkeliling ke setiap sudutnya lumayan bikin capek.

Sunday, April 17, 2016

Kajian Wirda Mansur

Hari Jumat kemarin merupakan hari yang lumayan bikin sedih. Sedih karena sudah lama kepengen datang ke kajian Teh Ninih, eh pas beliaunya ada saya malah nggak bisa datang. Padahal kemarin ngisi pagi dan siang :(  Ya sudah deh. Tahun kemarin nggak bisa, tahun ini nggak bisa. Next semoga masih ada kesempatan.

Malemnya, seorang teman bbm ngabarin kalau esok sore ada kajian yang ngisi Wirda Mansur, putri Yusuf Mansur. Baiklah, insyaallah saya akan berangkat. Itung-itung gantiin nggak datang kajian tadi.

Sabtu sore sekitar jam 4  saya dan beberapa teman sampai di Masjid Kalitan, tempat kajiannya Wirda Mansur. Ternyata acaranya sudah mulai, dari luar terdengar suara Wirda yang khas abg Jakarta banget. Gaya bahasanya pun abg banget. Yaiyalah ternyata doi masih seuisi kelas 11. Sempet kaget juga pas dengar  cara bicaranya yang kayak lagi ngobrol sama teman. Temanya pun seputaran remaja. Padahal di sekeliling saya ada juga ibu-ibu yang datang kajian. 

Tiba-tiba temen nyodorin hp yang bergambar pamflet kajian. Tertulis jelas temanya “How to be a Good Teenager”. Lah, kami hanya bisa mesam mesem kayak lagi salah forum. Apalagi pas banyak yang maju anak-anak SMA.


Walaupun di acara tadi si Wirda ngisinya dengan gaya bahasa dan becandaan yang khassss remaja banget tapi tetep ada yang bisa diambil buat yang sudah nglewatin masa remaja. Hehe.
Di kajian tadi Wirda sharing tentang pengalamannnya ke Amerika jadi guru ngaji,  memotivasi para remaja buat punya cita-cita yang gede dan memintanya langsung ke Allah, dan menjawab beberapa pertanyaan di sesi tanya-jawab.

ð  Perilaku rusak = Al-Qu’ran “rusak”.

Selama Wirda di Amerika dia melihat bagaimana pergaulan remaja yang begitu bebas. Terpengaruh nggak dia? Jelas tidak. Dia bialng kalau ada orang yang perilakunya rusak sama dengan Al-Qur’annya rusak. Maksudnya kalau ada orang yang berperilaku buruk kemungkinan Al-Qur’annya Cuma dijadikan pajangan atau jarang dibaca. Bagaimanapun lingkungan sekitar kalau kita tetep berpegang teguh sama Al-Qur’an insyaallah kita akan aman-aman aja nggak terpengaruh. Misalnya kalau di Amerika orang pada doyan dansa, orang yang seneng baca Al-Qur’an bakalan seneng dansa jug nggak? *angguk-angguk*

ð  Pengen sesuatu ya mintanya ke Allah

Jadi inget perkataan Ustadz Yusuf, Allah dulu, Allah lagi, Allah terus. Kepengen apa-apa ya mintanya sama Allah. Ada yang nanya di ask. Fm nya, gimana caranya dapetin beasiswa tapi kan…. Atau gimana bala bla.. tapi…si Wirda bilang, kalau pengen beasiswa ya mintanya sama Allah. Allah yang punya beasiswa itu. Pokoknya minta apa-apa sama Allah. *oke angguk-angguk lagi*

ð  Pas sesi tanya-jawab susana makin heboh karena ada audiens yang gaya nanyanya nyeleneh sampe pertanyaan yang bikin Wirda nangis.

Ada satu pertanyaan yang jawabannya gini (lupa tadi pertanyaannya apa).
Wirda bilang salah satu hal yang bikin galau adalah ketika dia suka cowok. Lalu apa yang dia lakukan? Dia nyari semua kontak itu cowok, wa, line, bbm untuk apa? Untuk diblock. Tujuannya agar nggak ada obrolan ngalor ngidul dengan itu cowok. *salut*

ð  Alasan Wirda menghafal Al Qur’an 30 juz

Ada yang nanya, sebenarnya apa alas an utama Wirda mau hafalin quran?
Orang tua.
Ceritanya bermula ketika papanya sakit dan harus dioperasi. Dari paha kanan sampeai otak(kalau nggak salah) harus dimasukin selang. Wirda berada di luar ruang operasi. Kemudian mamanya menyuruh untuk membaca Surat Yasin. Dia baca sambil merem. Dia bilang, ini saya baca Surat Yasin papa masih hidup. Gimana kalau (papa) sudah meninggal?
Dari situ dia berniat untuk menghafal Al-Qur’an sebagai hadiah untuk ortunya selagi ortunya masih hidup. Dia kepengen kelak kalau ortunya meninggal paling enggak ada yang membantu di alam kubur. Karena dosa anak= dosa ortu, dia nggak mau membebani ortunya kelak di alam kubur.
Saat menjawab pertanyaan ini, Wirda mulai terisak. Karena dia nggak mau larut akhirnya dia ngakak sendiri. Lol
Di akhir kajian, Wirda diminta untuk membacakan beberapa ayat Al-Qur’an. Dan dia memilih untuk membaca Surat Al-Fatihah. Masyaallah…. Denger orang yang ngajinya bagus itu nyesss di hati.  

A wise man said, do not look who's talking, but listen to what they are talking.

Terimakasih untuk sharing yang bermanfaatnya Wirda. Semoga kamu dapat terus menebar kebaikan dan semangat untuk sesama!

Sunday, March 13, 2016

Taman Pelangi Yogyakarta



Sebelum ke Museum Ulen Sentalu, malamnya kami mengunjungi  Taman Pelangi yang berada di Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali). Di sini terdapat lampion dengan berbagai bentuk yang berbeda, mulai dari bentuk tumbuhan, hewan, tokoh kartun hingga Presiden RI.








Capek berkeliling dan foto-foto? Tenang tersedia juga food court yang menyediakan berbagai makanan dan minuman pilihan.

*
Tiket : Rp 15.000,00