Monday, December 31, 2012

Catatan Akhir Tahun



Assalamualaikum.

Melihat setahun kebelakang ternyata saya telah mengalami banyak hal baru dan bertemu dengan banyak orang baru juga. Yaiyalah, secara ada 365 hari.

New job

6 bulan pertama di tahun ini tak banyak hal yang berkesan selain acara wisuda sarjana. di Bulan Juni berkesempatan berkunjung di Purworejo pada , bulan Juli saya diterima bekerja di satu perusahaan di daerah Boyolali. Senang tentunya karena di perusahaan ini saya bisa sekantor dengan tetangga dan 2 sahabat saya. what a beautiful coincidence. Haha. Walau saya yakin betul nggak ada yang kebetulan di dunia ini. Awalnya saya kekeuh nggak kepengen mendaftar bekerja di sana karena beberapa alasan. Eh takdir jualah yang membawa saya kesana :). Terbiasa di rumah makan dan tidur dengan jadwal seenaknya, awal-awal kerja berattt banget menahan kantuk. Apalagi pas ramadhan datang, jam istirahat saya gunakan buat tidur di atas meja. Tetap nyenyak kok :D
Baru beberapa bulan kerja dengan berbagai pertimbangan, saya akhirnya memutuskan resign. Dengan berat hati harus berpisah dengan teman-teman kerja yang sangat baik dan asyik buat maen bareng. Seriously, secara kebanyakan wanita dan seumuran jadi kalau ngobrol nyambung-nyambung aja.

Teman satu departemen

Nonton Solo City Jazz bareng

Bersama 2 sahabat saya
Sekarang? Saya masih di rumah sambil melamar pekerjaan yang sekiranya tidak berada di zona hitam maupun abu-abu.

When the reader meet the author

Woaaa nggak nyangka saya bisa bertemu dengan 2 penulis ini.
Felix siauw, saya follow twitternya sekitar awal tahun dan waktu itu followernya ‘baru’ 30rb an. Sekarang sudah 150rb an lebih. Ustadz satu ini merupakan mualaf yang selalu ngetwit amar makruf nahi munkar. Eh ternyata beliau juga sudah menulis 3 buku, Beyond the Inspirations, Muhammad Al Fatih 1453, dan Habbits.
Khatam bukunya ternyata ada kesempatan buat ikut acaranya di solo dannn bisa dapat tanda tangan nya. Yuhuuu
Siangnya langsung ke acaranya KEI FE UNS buat ikut seminarnya mas Saptuari Sugiharto yang juga penulis buku Twit Sadiz Bikin Mringis. Isi bukunya emang sadis dan bikin mringis beneran. Dari ketawa sampai nangis. Oh ya awal tahunya beliau dari gerakan sedekah rombongan. Saya benar-benar takjub bahwa ada ya orang yang bikin gerakan seperti ini bahkan para kurirnya pun dengan ikhlas merelakan waktu dan uangnya untuk membantu para dhuafa. Seperti yang dibilang mas Saptu kalau kurir-kurir itu bergerak dengan uang mereka sendiri. Uang yang masuk di SR murni untuk biaya pengobatan dhuafa.
Salut *bow
Mengikuti acara seperti di atas sangat membakar semangat untuk berbuat kebaikan dan menjadi pribadi yang lebih baik.
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa". (Al-Ma`idah: 2)
"Barangsiapa yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia memperoleh dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka." (HR  Muslim)
Apabila seseorang telah meninggal dunia putuslah segala amalannya kecuali tiga, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakannya. (HR Muslim)
Barakallah untuk kedua penulis di atas. Dan bagi yang belum baca buku mereka, wajib baca!

Itu yang dikanan ust. Felix buku saya lagi antri ttd

You rock mas!

Maybe it start from here

Setelah bersih-bersih rumah saya menemukan piagam ini dan  “ha?  Saya pernah mendapatkannya? Nulis apa ya saya dulu?”


Hahaha, nggak nyangka aja saya pernah mendapat penghargaan seperti itu dan entah karya apa yang saya kirimkan. Melihat lagi jauh kebelakang kalau diingat-ingat pas SD saya pernah diikutkan kuis cerdas cermat yah walau ga menang, ikut dokter kecil, ikut lomba baris berbaris pula. Makin gede kok makin males, ups.
Selain itu saya juga punya diary kecil buat mencatat semua tugas dan... dan ahh... mungkin kesukaan saya buat nulis dimulai dari kecil ya.
Menulis itu berteman dengan membaca. Dan saat bersih-bersih itu pula saya menemukan banyak novel dan buku jadul kepunyaan bapak. Ahjadi hobi baca ini mungkin keturunan kali ya. Sampai sekrang pun bapak suka baca buku-buku yang ada di kamar saya.
Selain membaca buku, majalah, dan yang di internet,  blog walking itu sangat menyenangkan. Mengintip kehidupan, pemikiran, atau mungkin foto yang dishare orang lain. Melihat kehidupan dari sudut pandang orang lain.

Found another reason to blog

Dulu alasan saya ngeblog ya karena pengen saja. Pengen berbagi cerita atau apapun yang ada di pikiran. Semakin ke sini (efek blogwalking dsb) saya menemukan alasan lain untuk ngeblog. Yaitu untuk menyimpan ‘hidup’ saya. hingga satu waktu ketika saya lupa saya dapa mengintip kembali perjalanan saya melaui blog ini.
Yah selama ini memang postinganya masih jarang, mau nulis buat mulainya susah banget. Seringnya buka ms. word tapi ditutup lagi dengan keadaan kosong.
Dan untuk blog ini, semoga saya bisa mengisinya setidaknya seminngu sekali.

Life is full of surprise

Ya ya, selalu ada cara Allah untuk membahagiakan hambanya. Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah untuk segala nikmatMu.


Wassalamualaikum.

Monday, November 12, 2012

Bermain-main ke Taman Jogja

Jadi bulan lalu saya maen ke Jogja. Bilangnya ke ortu sih mau ikutan jobfair sama maen. Duh ketahuan deh status saya gimana -_-

Dari solo saya naek kereta prameks yang jam 9. Beli tiket sendiri, naik sendiri. Ya iyalah. Untung nggak ke stasiun pagi-pagi karena jadwal kereta yang jam 7 lagi nggak ada.  Saya turun di staisun Lempuyangan lalu dijemput teman saya, Riesa, untuk melanjutkan perjalanan.  Tujuan pertama yaitu ke Taman Pintar sambil muter-muter jalan karena Riesa ‘newbie’ di Jogja jadi belum terlalu hafal jalan. Melewati Malioboro yang lumayan sepi karena pedagang kaki lima di sekitaran sana sedang ‘disterilkan’ berhubung Pak Presiden sedang menghadiri  acara pelantikan Gubernur DIY. Dear Mr. President, y can’t they make money when u’r there?

Dan setelah muter-muter sampailah kami di Taman Pintar. Tujuan maen ke Taman Pintar ya biar pintar. -_-

Taman pintar ini semacam gedung science agar belajar terasa lebih fun buat anak-a. Pas kami kesana pun ada kunjungan dari anak-anak SD. Berhubung nggak bisa lama-lama karena mau berkunjung ke rumah teman jadi kami hanya mampir sholat dan berkeliling di luarnya saja.












Di samping Taman Pintar terdapat toko buku dan di luarnya juga banyak jajanan buat ngisi perut.  See, bener-bener kawasan buat belajar kan? And you know what, saking panasnya cuaca Jogja saat itu kami beli es krim di luar Taman Pintar. Karena nggak ada tempat teduh akhirnya kami menghabiskan es krim di tempat yang kena sinar matahari. Duh nggak jadi menikmati es krim kalau melelehnya cepet banget gini jadi harus buru-buru menghabiskannya.


Ah ya, kalau masuk ke area Taman Pintar  sih gratis, tapi kalau mau masuk ke dalam gedungnya harus beli tiket dulu.
Acara hari pertama dilanjutkan dengan silaturahim sampai malam. Lanjut istirahat di kos Riesa.
Hari kedua saatnya mengintip tempat pemandian putri raja di Taman Sari. Sebelumnya sesuai pamit ke ortu,  mampir ke jobfair dulu. Ehm di sana cuma ketemu teman sih hahaha.
Siangnya kami mampir di Masjid Agung Jogjakarta, lalu mau maen ke kraton eh ternyata sudah tutup. Ya sudah langsung ke Taman Sari saja. Dengan harga tiket Rp 3.000 per orang silahkan masuk dan foto-foto sepuasnyaa.




Blue-blue sky di atas Masjid Agung Jogja






Air kolamnya masih bening. Berjalan terus keluar dari kolam saya melihat ada penduduk yang lagi membatik. Jalan lagi saya melihat tangga ini tapi sayang nggak sempet naik. Dan jalan terus lagi saya melihat dinding lukis batik ini.




Dan hampir jam tiga tiba-tiba saja pak penjaga bilang mau tutup. Berhubung pintu depan sudah ditutup kami lewat pintu belakang atau perkampungan itu. Eh nggak tahunya salah belok jadinya malah muter lumayan jauh. Tapi seru juga melewati satu kampung dengan gang sempit ini. Ditengah perjalanan mencari jalan keluar ketemu anak-anak yang minta foto. Ada satu nih yang mau malu menampakkan mukanya.


Akhirnya setelah muter-muter ketemu juga tempat parkir tadi. Ah ya sebelum melanjutkan perlanan sholat dulu di Masjid Kraton Sokotunggal, tepat di depan Taman Sari.




Perjalanan dilanjutkan ke Bakso Granatnya Mas Saptuari Sugiharto. Kalau di sana, coba perhatikan deh hiasan dindingnya. Nah kami pesen 2 bakso granat. Temenku sudah kepedasan saja, lah punyaku rasanya nggak ada pedas-pedasnya. Hmm... aneh, anw kalau ke Jogja lagi saya pengen nyoba lagi :D


Lalu ke kos Riesa ambil barang dan meluncur ke Stasiun Lempuyangan sambil deg-deg an masih bisa dapat kereta nggak melihat traffic Jogja yang lumayan padat. Sampai staisun, lagi-lagi prameksnya nggak ada, untung ada Madiun Jaya  a.k.a manja yang hampir datang. Nggak jadi ketinggalan kereta deh :)

P.s: Thanks a bunch for Riesa.