Taman Balekambang

Bagi Anda warga Solo tentu tak asing dengan nama di atas yang terletak di sekitar 1 kilometer arah barat Terminal bus Tirtonadi Solo. Beberapa waktu yang lalu, aku berkesempatan untuk pergi ke sana. Itupun atas ajakan kakak yang akan menghadiri acara kantornya. Dan waktu itu adalah kali pertama aku ke sana. Sebelumnya aku hanya mendengar cerita dari kawan yang pernah berkunjung ke sana.

Setelah sampai di sana ternyata tempatnya bagus. Kerindangan pohon dan kesejukan di antara panasnya solo. Terdapat kolam, bangku-bangku yang nyaman untuk bersenda gurau dan melepas lelah bersama kawan dengan desainnya yang unik, pohon-pohon besar yang rindang, patung-patung, dan udara yang segar tentunya. Upz, tak lupa ada hewan kijang juga yang menyatu dengan manusia, yeah, I like it.

Well, sejujurnya aku tak tahu banyak tentang tempat itu, trus akhirnya aku googling. Ternyata, namanya berasal dari gabungan kata bale (Jw. Balai) dan kambang (Jw. Mengapung) menunjuk pada keberadaan sebuah balai di atas telaga kecil. Taman Balekambang dibangun Kanjeng Gusti Adipati Mangkunegoro VII pada tahun 1921 sebagai tanda cinta beliau kepada dua putri beliau. Disebutkan pula bahwa dulunya taman ini terkenal karena gedung pertunjukkan ketopraknya.

Setelah lama tak terawat dan mulai ditinggalkan masyarakat, kini tempat ini kembali berdiri megah dan ramai dikunjungi. Dengan biaya masuk Rp. 0 alias gratis, taman ini bisa dijadikan salah satu tempat untuk refreshing dari kesibukan sehari-hari. Sekedar duduk-duduk, mengunjungi kijang, ataupun fotografi dapat dilakukan di sana.

Salut buat Pak Jokowi dan pemerintah kota Solo yang menjadikan Solo lebih hijau. Yes, I love green, go green, and whatsoever about green, hehe.

dew_miauw