Wednesday, March 30, 2011

Earth and March

Pic from here

Maret sepertinya jadi bulan yang paling cinta bumi. Tanggal 22 maret ada yang namanya hari air sedunia. Waktu itu di twitter orang lagi rame-ramenya pake hastag #worldwaterday. Menurut wikipedia, Hari Air Sedunia adalah perayaan yang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan.

Lalu tanggal 26 maret kemaren pada ngrayain yang namanya earth hour. Earth hour diadakan tiap hari sabtu pekan terakhir di bulan maret. Awalnya program ini hanya diadakan di Australia, semakin tahun makin banyak negara yang ikut bergabung. I’m sure you’re one of it.

Pic from here

Apakah saya berpartisipasi tahun ini? Jawabannya adalah tidak. Waktu itu saya lagi ada rapat di masjid *sok alim, ehem*.

Dan inilah beberapa foto dari dailymail.co.uk tentang perayaan earth hour di berbagai negara.

Di Athena. Love this pic.

Di Jakarta

Adanya apresiasi terhadap hari air dan earth hour yang semakin meningkat membuat saya yakin kalau makin banyak aja orang yang masih care dengan bumi. Dulu, zaman isu global warming belum marak, saya termasuk orang yang agak sebel kalau ada tambahan tanaman baru di rumah, ga peduli akan bahaya kantong plastik atau butuh berapa lama satu plastik itu harus terurai, ngeprint berlembar-lembar lirik lagu pakai kertas baru, dll. Sekitar 2 tahun belakangan, setelah banyak membaca bahwa our beloved earth is in big danger, saya mulai mengurangi kebiasaan jelek saya. Tiap kali ibu bawa tanaman baru, saya seneng. Tiap mau ngeprint selain tugas kuliah, mending pakai kertas bekas saja. Kalau mau belanja bulanan, bawa tas kain sendiri. Walau masih sering pas di kasir ditanyain lagi, “beneran pakai ini mbak?”. Memilih jalan kaki untuk beli gado-gado di warung deket rumah. Beli barang dalam ukuran besar sekalian. Dan tentu.. lebih hemat listrik.

Walaupun, kadang saya khilaf lagi tapi paling nggak saya mencoba :D

Anyway, saya suka dengan ide earth hour. Sangat suka. Apalagi kabarnya earth hour tahun ini menghemat sampai 600MW di Jawa dan Bali. Tapi, bakalan lebih baik lagi kalau kita mematikan lampu nggak hanya sejam, setahun sekali. Do as much as you can. Dan cabut kabel dari stop kontaknya juga.

Ngomong-ngomong, saya jadi tahu hal-hal beginian kebanyakan dari majalah. Malah sempet beli buku tentang “go green” juga. Dan kepikiran buat ikut organisasi lingkungan juga. Tapi akhirnya ga jadi.

Ceritanya, pas saya sama temen saya *anak pecinta alam* lagi ke mall, ada mbak yang ngedeketin kami. Cerita dengan menggebu tentang keadaan bumi sambil pakai kaos organisasi pecinta lingkungan yang terkenal itu. Waktu itu dipikiran saya, “wow, mbaknya keren. Nggak malu ngomong beginian di mall dengan banyak mata memandang aneh”. Tibalah saat si mbak nawarin kami buat ikut gabung organisasinya. Dengan semangat 45 kami akan mengisi formulir yang dikasih. Kami baca, lalu.... kami kembalikan formulir itu. karena eh karena, kita disuruh ngisi nomor rekening juga di mana kita harus bayar sekian untuk gabung tu organisasi. Well, karena kami mahasiswa yang cukupan *cukup buat jajan di belakang kampus sama fotocopy* akhirnya kami ga jadi ikut. Toh kecintaan kita sama bumi ga harus ditunjukkan dengan gabung di organisasi seperti itu. hehe... bilang aja kagak punya duit.

Cukup sekian deh cuap-cuap saya. Sebelum kita tutup saya inget dulu pernah baca yang kurang lebihnya seperti ini *entah hadist atau bukan saya lupa, somebody, do u know about it?*

“Cintailah apa yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangimu”



No comments: