Monday, October 15, 2012

Melukis Pelangi - Oki Setiana Dewi

Saya mengetahui tentang Oki Setiana Dewi (OSD) saat film Ketika Cinta Bertasbih diputar. Peran yang dilakoninya begitu anggun, cerdas, dan sangat sholehah. Waktu itu saya pikir OSD hanya bernampilan seperti itu hanya untuk syuting saja tapi ternyata saya salah. Dalam keseharian pun dia memakai baju dan jilbab yang besar menutup dada.



Jujur saya nggak terlalu mengikuti cerita hidupnya, sampai satu saat ada info di twitter kalo penerbit mizan ngasih diskon 30% untuk periode tertentu *mata belo*
Langsung meluncurlah saya ke web mizan dan memilih beberapa buku yang salah satunya buku OSD “Melukis Pelangi Catatang Hati OSD”.

Membaca buku setebal 334 halaman ini layaknya mendengarkan curhat seorang sahabat beserta nasihat darinya.
Saya kagum dan salut atas pilihan dan jalan hidupnya. Pilihannya memakai jilbab di saat sedang banyak tawaran syuting. Dan di saat awal memakai jilbab dia menolak tawaran syuting yang mengharuskannya melepas jilbab. Padahal godaan awal pakai jilbab pasti berat...

Dan atas pilihannya itu untuk tidak melanggar perintah Allah buktinya dia tetap sukses sekarang .

Dari buku ini saya baru tahu tentang pemilihan casting pemain KCB yaitu dengan mengarantina peserta atau yang disebut OSD sbg pesantern karena di ajari tentang agama, tajwid dsb. masyaAllah... Dan ternyata pemain KCB lainnya pun pendidikannya tidak ketetran walau waktu itu sibuk syuting

Satu yang sangat menarik (menohok) ada di halaman 231 ketika OSD sedang syuting di Mesir dan bertemu anak-anak kecil di sana. Begini cuplikannya,
----

“Ada hal yang tak pernah bisa kulupa, ketika mereka menanyakan. “Kam hafizhti min Al-Qur’an (kamu sudah hafal berapa juz Al Qur’an)”? Senyumku kuncup seketika. Wajahku memerah. “Hafizhtu tsamaniyah ajza” (aku sudah hafal delapan juz)”, sahut salah seorang diantara mereka.  Beberapa detik kemudian suara riuh rendah mulai terdengar. Ada yang sudah hafal 11 juz, 12 juz, 13 juz.. dan lebih banyak lagi

Aku terdiam seribu bahasa. Seperti terdampar rasanya. Aku malu...ke mana saja aku selama ini? Berapa banyak waktu yang kuhuabiskan begitu saja... Benar-benar tak ada sepatah kata pun keluar dari bibirku. Mataku menggenang. Perasaan sedih menelusup dalam hati ini... aku mennagisi diriku sendiri... dalam usia sekecil itu mereka sudah mempersiapkan perbekalannya untuk menemui-Mu  Allah.. mereka habiskan waktu-waktu mereka untuk mengeja ayat-ayat-Mu, ayat-ayat yang akan menentukan kedudukan para manusia di akhirat-Mu kelak......”

-----

Saya jadi teringat percakapan dengan seorang teman yang sedang menempuh pendidikan di salah satu mahad di Solo. Ketika saya bertanya hafalannya sampe mana dia mengatakan kalau juz 30 dan 29 sudah hafal, sekarang menghafal yang 28..

Saya juga teringat salah satu episode chatting dengan YM di mana menghadirkan seorang dan keluarga yang anak-anaknya penghafal Al Quran.

Sungguh saya malu sekali... Rasanya pengen nangis... Hafalan surat saya hanya beberapa, juz 30 tidak lengkap. Itupun sekarang saya sudah jarang menghafal lagi... T.T
Saya lebih banyak mengahbiskan waktu untuk kesnengan duniawi daripada barang menghafal surat baru. Astaghfirullah....
Lagu-lagu banyak yang hafal karena didengar terus, tapi kalamullah? T.T


Ada lagi dari halaman 312
---

“Dulu aku paling heran dengan orang orang yang bisa menangis tersedu-sedu ketika sedang shalat.  Aku heran mengapa air mata orang lain bisa deras mengalir ketika sedang berzikir atau membaca Al Quran.  Lambat laun, aku heran kepada diriku sendiri mengapa aku justru tidak bisa menangis dengan hal-hal seperti itu.  Pada akhirnya... aku menangis karena menagisi diriku yang tidak bisa menangis... Aku menangisi diriku yang tak tersentuh sama sekali dengan ayat-ayat Allah...
---

Yaah itu tadi sedikit cuplikan dari buku Melukis Pelangi. Buku ini memang menceritakan kehidupannya dari masih kecil hingga dia berhijab. Saat masalah mengampiri dan dia menjawabnya dengan kepatuhan total kepada Allah yang berbuah manis. Dihiasi dengan kata-kata dan doa nan indah, serta pelajaran hidup OSD buku ini sangat layak dibaca teman-teman semua khususnya para muslimah.

No comments: