Assalamu’alaikum.
haloo, it’s good to be back (to the internet) setelah hampir seminggu internet
mati karena kena petir. No kidding.
Setelah
bisa berinternet ria kembali, saya memutuskan untuk menghapus beberapa
postingan terdahulu di blog saya. Layaknya baju yang ada di lemari, suatu saat
kita harus memutuskan apakah baju tersebut layak dan pantas kita pakai lagi
atau harus disingkirkan. Itu juga yang saya pikirkan waktu menghapus (yang
ternyata banyak juga) postingan-postingan lalu.
Dan
layaknya hidup, ngeblog juga merupakan perjalanan pikiran si empunya blog.
Ternyata postingan jadul saya banyak yang kacau. Dari yang terlalu singkat dan
ga penting, terlalu personal, dan menurut saya saat ini postingan itu “tidak
pantas dan tidak seharusnya” nangkring di sini. Walau sampai sekarang saya
masih sering ngepost ga jelas, paling ga saya sedikit lebih dewasa (cieehh)
dalam memilih apa yang bisa saya tulis dan share di blog ini maupun yang
enggak.
Jangan
kaget kalau suatu saat saya bakal menghapus postingan yang bisa kamu baca
sekarang, hehehe.
Well,
mari ganti topik. Akhirnya di suatu minggu di bulan maret kemaren saya
sekeluarga pergi ke Tawangmangu, sebuah Kecamatan si Jawa Tengah yang terletak
di lereng Gunung Lawu. Tujuan kami kesana tak lain dan tak bukan adalah untuk
melihat air terjun Grojogan Sewu. Saya kasih tau deh, tapi janji jangan
diketawain lho ya... jadi ini kali pertama saya pergi kesana. Iya, saya doank.
Bapak, Ibu, Kakak semuanya udah pernah :(
Perjalanan
sekitar 1 jam lebih dari Solo. Sesampainya di sana, kita harus beli tiket dulu
yang kalau ga salah @Rp 6.000. Habis beli tiket jangan harap langsung bisa
lihat air terjunnya, kita harus jalan ke bawah melewati banyak anak tangga
sambil sesekali deg-deg an kalau kera-kera yang memang dibiarkan lepas itu
tiba-tiba muncul di hadapan kita.
Finally,
this is it...
Air
terjun yang tingginya sekitar 80 m
The
animal planet :D
Ada
sungainya juga lho
Sebaiknya
kalau mau ke sini persiapkan fisik alias sarapan dulu karena lumayan menguras
fisik, apalagi pas naiknya. Kemudian pakailah sandal/sepatu yang nyaman
dipakai.
Jalan
pulang
Pantes
capek bener...
Sebelum
pintu keluar, kita akan bertemu dengan bapak penjual minuman yang berkaki satu
ini. Bahkan beliau pun tetap berjuang dengan keadaannya, begitu pula dengan
kita. Tetap semangattt!
Note:
pas sering hujan gini, bawalah jaket dan hati-hati aja terpeleset karena
tangganya licin. Dan simpan makanan yang kamu bawa atau aksesoris lain yang
dapat menarik si kera datang.
Wassalamu’alaikum.
2 comments:
parah bgt bru sekali,,,
aku ja kesana pertam akali umur 4taunanlah,,,ckckckck
ngece tenan -_-
Post a Comment